



Pemberontakan yang dilakukan oleh Cariolan, sungguh menggelisahkan masyarakat dan pemerintah. Rakyat tidak tentram dan senantiasa merasa terancam oleh keganasannya. Pemerintah sudah kehabisan akal untuk menumpas pemberontakan itu. Tentara dan polisi sudah dikerahkan semuanya, tetapi Cariolan belum juga ditaklukkan.
Kemudian diadakanlah musyawarah guna mencari akal untuk menangkap Carioan. Akhirnya dalam musyawarah itu timbul pikiran untuk meminta bantuan ibu Cariolan agar menundukkan putranya. Ibunya diminta agar mau menasehati anaknya untuk menghentikan perbuatannya yang buruk itu. Sebab perbuatan itu mengganggu ketentraman masyarakat dan Negara.
Ibunya meluruskan permintaan itu. Ia pergi menemui putranya. Cariolan dinasehati baik-baik. Dan akhirnya dengan mudah Cariolan menyadari kesalahannya serta keburukan perbuatannya itu. Cariolan kembali kepada jalan yang benar, dan sejak itu ia meninggalkan jalan sesat yang telah ditempuhnya.
Alangkah mudahnya mengamankan Negara dari ancaman seorang pemberontak, cukup mnegirimkan ibunya untuk menasehati si pemberontak. Cerita di atas menjadi dalil kebenaran sabda Rasulullagh SAW. “ Wanita adalah tiang Negara, jika akhlaknya rusak maka hancurlah Negara.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar