Selasa, 29 September 2009

Lepaskan Diri dari ”Hubbud Dunya” Oleh K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR


"Akan datang masa di mana kamu diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang berebut melahap isi mangkuk." Para sahabat bertanya, "Apakah saat itu jumlah kami sedikit ya Rasulallah?" Rasulullah bersabda, "Tidak, bahkan saat itu jumlahmu sangat banyak, tetapi seperti buih di lautan karena kamu tertimpa penyakit 'wahn'." Sahabat bertanya, "Apakah penyakit 'wahn' itu ya Rasulallah?" Beliau menjawab, "Penyakit 'wahn' itu adalah terlalu cinta dunia dan takut mati."

RASULULLAH yang mulia adalah contoh seorang pemimpin yang sangat dicintai umatnya; seorang suami yang menjadi kebanggaan keluarganya; pengusaha yang dititipi dunia tapi tak diperbudak oleh dunia karena beliau adalah orang yang sangat terpelihara hatinya dari silaunya dunia. Tidak ada cinta terhadap dunia kecuali cinta terhadap Allah. Kalaupun ada cinta pada dunia, hakikatnya itu adalah cinta karena Allah. Inilah salah satu rahasia sukses Rasulullah.
Apa yang dimaksud dengan dunia? Firman-Nya, "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan... Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (Q.S. Al-Hadiid [57]:20)
Dunia adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada Allah. Misalnya, salat, saum atau sedekah, tetap dikatakan urusan dunia jika niatnya ingin dipuji makhluk hingga hati lalai terhadap Allah.
Sebaliknya, orang yang sibuk siang malam mencari uang untuk didistribusikan kepada yang memerlukan atau untuk kemaslahatan umat -- bukan untuk kepentingan pribadi -- bukan untuk kepentingan pribadi terhadap Allah, walau aktivitasnya seolah duniawi. Artinya, segala sesuatu yang membuat kita taat kepada Allah, maka hal itu bukanlah urusan dunia.
Bagaimana ciri orang yang cinta dunia? Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak oleh apa yang dicintainya. Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah atau capek memikirkan yang tak ada. Makin cinta pada dunia, makin serakah. Bahkan, bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Pikirannya selalu dunia, pontang-panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.
Ciri lainnya adalah takut kehilangan. Seperti orang yang bersandar ke kursi, maka akan takut sandarannya diambil. Orang yang bersandar ke pangkat atau kedudukan, maka ia akan takut pangkat atau kedudukannya diambil. Oleh sebab itu, pencinta dunia itu tidak pernah merasa bahagia.
Rasulullah yang mulia, walau dunia lekat dan mudah baginya, tetapi semua itu tidak pernah sampai mencuri hatinya. Misalnya, saat pakaian dan kuda terbaiknya ada yang meminta, beliau memberikannya dengan ringan. Beliau juga pernah menyedekahkan kambing satu lembah. Inilah yang membuat beliau tak pernah terpikir untuk berbuat aniaya.
Semua yang ada di langit dan di bumi titipan Allah semata. Kita tidak mempunyai apa-apa. Hidup di dunia hanya mampir sebentar saja. Terlahir sebagai bayi, membesar sebentar, semakin tua, dan akhirnya mati. Kemudian terlahir manusia berikutnya, begitu seterusnya.
Bagi orang-orang yang telah sampai pada keyakinan bahwa semuanya titipan Allah dan total milik-Nya, ia tidak akan pernah sombong, minder, iri ataupun dengki. Sebaliknya, ia akan selalu siap titipannya diambil oleh Pemiliknya, karena segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini tidak ada artinya. Harta, gelar, pangkat, jabatan, dan popularitas tidak akan ada artinya jika tidak digunakan di jalan Allah. Hal yang berarti dalam hidup ini hanyalah amal-amal kita. Oleh sebab itu, jangan pernah keberadaan atau tiadanya "dunia" ini meracuni hati kita. Jika memiliki harta dunia, jangan sampai sombong, dan jika tidak adanya pun, tidak perlu minder.
Kita harus meyakini bahwa siapa pun yang tidak pernah berusaha melepaskan dirinya dari kecintaan terhadap dunia, maka akan sengsara hidupnya. Mengapa? Sumber segala fitnah dan kesalahan adalah ketika seseorang begitu mencintai dunia. Semoga Allah mengaruniakan pada kita nikmatnya hidup yang tak terbelenggu oleh dunia. Wallahu a'lam.***


Take to Family....

Ramadhan terjejak...Syawal Terinjak... Waktu yang tak pernah puas untuk meminta maav... bersilaturahim with my family...

makan2 dengan 2 keluarga besar...

rihlah 2 kali dalam seminggu,, sangat seru...

Datang Lagee....

Assalamualaikum... Akhirnya ngepostin lagi setelah sekian lama tak bersua...
Mumpung masih syawal...ga da salahnya memohon maaf atas semua kesalahan yang telah diperbuat...
Minal aidzin wal faidzin..Taqoballohu minna wa mingkum..shiyamana shiamakum.....:D

Jumat, 22 Mei 2009

Kisah Nabi Musa : Terbelahnya Laut Merah



Dan (ingatlah), ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan (QS 2:50).Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, Karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu Telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (QS 10:90).Dan Sesungguhnya Telah kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, Maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu[933], kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)”. (QS 20:77)Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. (QS 20:78)Lalu kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. (QS 26:63)
Masih inget ma kisah Nabi Musa bersama kaumnya? Mereka diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan Mesir. Ketika telah sampai di tepi Laut Merah, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya hingga laut luas yang berada di hadapan mereka terbelah membentuk jalan dengan dua dinding air yang tinggi. Pernahkah kamu ngebayangin betapa dahsyatnya kejadian tu?
Menurut sejarah, peristiwa itu terjadi sekitar 3500 tahun yang lalu. Ada beberapa pakar yang udah nyoba meneliti kembali peristiwa ini berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada dan menerbitkannya dalam bentuk buku dan DVD.

Ok! Sekarang kita coba bwt melihat lebih jauh ke lokasi tempat Nabi Musa dan para pengikutnya menyeberang menurut para ahli tersebut. Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuwaybi. Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter. Kemiringan laut dari Nuwaybi ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuwaybi ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat. Jarak antara Nuwaybi ke Arab sekitar 1800 meter (menurut peta dari MSN Encarta bahkan sekitar 10 km). Lebar lintasan dimana laut terbelah diperkirakan 900 meter.
Dapatkah anda membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat menyibakkan air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata-rata mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).


Menurut sebuah perhitungan diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter. Atau jika kita kaitkan dengan kecepatan angin, maka akan melebihi kecepatan angin pada saat terjadi Hurikan. Atau jika mengacu kepada perhitungan seorang pakar dari Rusia yang bernama Volzinger, diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam. Sungguh dahsyat bukan? Allah Maha Besar.

Jumat, 27 Maret 2009

The Begin From Mother...





Ada sebuah kisah tentang kemampuan seorang ibu untuk menaklukkan Negara….

Lima ratus tahun sebelum masehi, Cariolan, seorang prajurit Romawi, memberontak kepada pemerintahan saat itu. Cariolan adalah salah seorang prajurit yang sangat besar jasanya pada Negara, tetapi ia merasa kurang mendapat penghargaan dari pemerintah. Cariolan pernah meminta suatu kedudukan, tetapi permintaannya tidak dikabulkan, sebab tidak sesuai dengan kecakapan yang dimilikinya. Penolakan itu dianggapnya sebagai tindakan yang tidak menghargai dirinya yang telah cukup berjasa. oleh karenanya ia memberontak.

Pemberontakan yang dilakukan oleh Cariolan, sungguh menggelisahkan masyarakat dan pemerintah. Rakyat tidak tentram dan senantiasa merasa terancam oleh keganasannya. Pemerintah sudah kehabisan akal untuk menumpas pemberontakan itu. Tentara dan polisi sudah dikerahkan semuanya, tetapi Cariolan belum juga ditaklukkan.

Kemudian diadakanlah musyawarah guna mencari akal untuk menangkap Carioan. Akhirnya dalam musyawarah itu timbul pikiran untuk meminta bantuan ibu Cariolan agar menundukkan putranya. Ibunya diminta agar mau menasehati anaknya untuk menghentikan perbuatannya yang buruk itu. Sebab perbuatan itu mengganggu ketentraman masyarakat dan Negara.

Ibunya meluruskan permintaan itu. Ia pergi menemui putranya. Cariolan dinasehati baik-baik. Dan akhirnya dengan mudah Cariolan menyadari kesalahannya serta keburukan perbuatannya itu. Cariolan kembali kepada jalan yang benar, dan sejak itu ia meninggalkan jalan sesat yang telah ditempuhnya.

Alangkah mudahnya mengamankan Negara dari ancaman seorang pemberontak, cukup mnegirimkan ibunya untuk menasehati si pemberontak. Cerita di atas menjadi dalil kebenaran sabda Rasulullagh SAW. “ Wanita adalah tiang Negara, jika akhlaknya rusak maka hancurlah Negara.”

Ibnu Sina


IBNU SINA (Abu Ali al-Husein Ibn Abdullah) Bpk. Kedokteran Dunia

Ni.. da seorang bapak kedokteran Dunia... Bayangkan Dokter Dunia!!!!!
Ibnu Sina lahir bulan shafar 370 H/ Agustus 980 M di propinsi Bukhara, Pakistan.Nama lengkapnya adalah Abu Ali al Huseyin bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Di Barat lebih dikenal dengan nama Avicenna Ayahnya adalah seorang gubernur di kawasan Bukhara. Beliau meninggal pada usia 58 tahun, pada bulan Ramadhan 428 H / 1037 M. Di makamkan di Hamadhan dan dalam rangka memperingati 1000 tahun kelahirannya pada tahun 1955 di Teheran, beliau dinobatkan sebagai ” Fatherof Doctor ” untuk selama-lamanya dan dibangun monument sejarah untuknya. Makam beliau di kepung oleh berpuluh-puluh makam para dokter yang bangga dikuburkan berdampingan dengan “Bapak KeDokteran Dunia”.

Salah satu kunci kecerdasan Ibnu Sina pernah mengatakan : Setiap aku menyangsikan suatu soal dan tidak mendapat batas pengertian yang benar dalam perbandingannya aku senantiasa ke masjid melakukan shalat dan memohon kepadaNya hingga terbuka bagiku soal itu dan memecahkannya dengan mudah.”

Karya pertama Ibnu Sina yang ditulis saat usia 21 tahun adalah ‘Al Majmu” Semua karya Ibnu Sina dihimpun dalam sebuah buku besar berjudul ” Essai de Bibliographie Avicenna” oleh Pater Dominican di Kairo pada tahun 1950 M. Buku ini diterjemahkan oleh Liga arab dengan judul ” Muallafat Ibnu Siena ” termasuk di dalamnya terdapat buku yangt sangat terkenal yaitu ” Al Qanun fi Ath Thibb” ( Canon of Medicine ). Di Cina buku ini telah menjadi buku standard ilmu kedokteran sejak zaman Dinasti Han. Karya lain Ibnu Sina yang cukup terkenal adalah ” Asy Syifa” ( ” The Book Of Discovery” ) dalam bahasa latin lebih dikenal dengan nama ” Sanatio atau ” Sufficient” terdiri dari 18 jilid. Naskah aslinya tersimpan di Oxford University, London.

Ibnun Sina yang memiliki nama lengkap Abu Ali al-Hussein Ibn Abdallah, lahir di Afshana dekat Bukhara (Asia Tengah) pada tahun 981. Pada usia sepuluh tahun, dia telah menguasai dengan baik studi tentang Al Quran dan ilmu-ilmu clasar. Ilmu logika, dipelajarinya dari Abu Abdallah Natili, seorang filsuf besar pada masa itu. Filsafatnya meliputi buku-buku Islam dan Yunani yang sangat beragam. CopyRight@www.makah2008.wordpress.com